A. Permintaan
1.
Pengertian
Permintaan
Permintaan adalah jumlah
produk (baik barang maupun jasa)
yang diinginkan
konsumen pada berbagai tingkat harga
selama jangka waktu tertentu.
a.
Permintaan absolut
Permintaan
absolut adalah permintaan yang tidak didukung
oleh daya beli, tetapi
lebih merupakan angan-angan. Setiap orang
dapat dipastikan mempunyai
permintaan absolut.
permintaan absolut.
Gambar 4.1 Barang mewah bagi beberapa orang merupakan permintaan absolut
b.
Permintaan potensial
Permintaan potensial adalah permintaan yang akan diwujudkan dengan
sejumlah uang yang
dimiliki. Artinya, permintaan yang didukung daya beli, tetapi belum dilaksanakan. Misalnya, dengan uang sebesar
Rp100.000,00 di tabungan, seseorang berniat membeli sepatu, dan sedang
memikirkan sepatu merk apa yang
hendak dibelinya. Orang-orang yang memiliki
permintaan potensial inilah yang biasanya menjadi sasaran iklan dan
berbagai bentuk promosi lainnya.
c. Permintaan efektif
c. Permintaan efektif
Permintaan efektif adalah permintaan terhadap barang atau jasa yang
dilakukan sesuai dengan
daya beli yang dimiliki. Misalnya, Faris akhirnya membeli sepatu dengan merk X seharga Rp75.000,00.
Permintaan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini.
1. Harga barang itu sendiri
Harga barang
merupakan faktor utama yang memengaruhi permintaan seseorang atau pasar. Harga yang murah,
tetapi mutu yang baik, akan menjadikan permintaan lebih banyak, sedangkan harga tinggi
dengan mutu yang biasa-biasa saja menjadikan permintaan berkurang.
2.
Perubahan harga barang
yang berkaitan
Jika kompor gas disubstitusikan dengan kompor minyak tanah maka ketika
terjadi kenaikan harga
gas maka
permintaan terhadap kompor minyak tanah bertambah sebagai
barang pengganti karena dianggap lebih
murah. Contoh lainnya jika gas
adalah barang komplementer dari kompor
gas maka
ketika harga gas
naik akan
menyebabkan permintaan kompor gas menjadi turun.
3. Pendapatan masyarakat (daya beli masyarakat)
Pendapatan memengaruhi
daya beli
seseorang. Semakin besar pendapatan, permintaan terhadap barang
cenderung meningkat.
Begitupun semakin kecil pen-
dapatan maka akan semakin kecil
pula permintaan terhadap
barang.
Gambar 4.3 Peningkatan pendapatan seseorang cenderung menyebabkan permintaan yang semakin tinggi terhadap barang tertentu
4. Populasi penduduk (banyak sedikitnya jumlah
penduduk)
Semakin banyak jumlah penduduk
suatu daerah maka semakin
besar pula permintaan barang di daerah tersebut.
5. Selera konsumen (minat/keinginan masyarakat)
Misalnya, setelah ditemukan alat komunikasi berupa telepon selular, selera orang beralih dari telepon rumah
ke telepon selular
sehingga permintaan akan jenis
telepon tersebut semakin meningkat.
6. Adanya barang pengganti (subtitusi)
6. Adanya barang pengganti (subtitusi)
Ketika harga
gas naik,
masyarakat beralih pada barang substitusinya, yaitu minyak tanah
sehingga permintaan minyak
tanah akan meningkat.
7.
Tingkat kebutuhan
terhadap suatu macam barang (intensitas
kebutuhan)
Kebutuhan barang
pokok, seperti pangan,
papan, dan sandang
di daerah bencana (seperti di Nangroe Aceh Darussalam dan Pangandaran,
Jawa barat) sangat mendesak sehingga
tingkat permintaan akan kebutuhan pangan,
papan, dan sandang
sangat besar dibandingkan di daerah lainnya.
8. Mode (trend)
8. Mode (trend)
Mode mendorong
orang untuk menyesuaikan diri dengan
zamannya sehingga sangat
memengaruhi permintaan akan barang karena
jika tidak membeli barang sesuai dengan mode atau trendnya saat itu, akan cenderung
ketinggalan zaman.
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”. Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
2. Hukum Permintaan
Hukum permintaan tidak berlaku mutlak, tetapi bersifat tidak mutlak dan dalam keadaan cateris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap). Hukum permintaan “apabila harga mengalami penurunan, maka jumlah permintaan akan naik/bertambah, dan sebaliknya apabila harga mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan akan turun/berkurang”. Hukum permintaan berbanding terbalik dengan harga.
Contoh konkret
dari Hukum Permintaan adalah ketika harga
telepon selular semakin lama semakin murah maka permintaan akan barang tersebut
meningkat secara signifikan.
Jika faktor harga yang memengaruhi permintaan maka akan menyebabkan kurva permintaan bergerak. Namun, jika faktor lain yang memengaruhi permintaan akan menyebabkan kurva permintaan bergeser.
Data permintaan beras di pasar sebagai berikut.
Contoh Pergeseran Kurva Permintaan
Seperti yang telah dijelaskan, pergeseran kurva permintaan dapat terjadi jika faktor yang memengaruhi
permintaan selain harga barang itu
sendiri tidak ceteris paribus,
misalnya perubahan pendapatan. Hal
ini dapat menyebabkan tidak berlakunya Hukum Permintaan. Berikut adalah
pergeseran
kurva permintaan yang disebabkan perubahan
pendapatan.
D0–D1 = pergeseran kurva
permintaan karena
peningkatan pendapatan sehingga jumlah
permintaan bertambah.
D0–D2 = pergeseran kurva permintaan
karena penurunan pendapatan
sehingga jumlah permintaan berkurang
B. Penawaran
1.
Pengertian
Penawaran
Penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu
(per hari,
per minggu, per tahun).
Macam-macam penawaran adalah
sebagai berikut.
a. Penawaran perseorangan (individu), adalah penawaran
yang datang dari seorang
produsen (penjual) terhadap barang
yang akan dijualnya kepada konsumen.
b. Penawaran kolektif (bersama), adalah penawaran
yang berasal dari beberapa
penjual (produsen) yang
akan menjual barang kebutuhan untuk konsumen.
Adapun hal-hal yang
memengaruhi penawaran adalah sebagai
berikut.
1. Harga
Jika harga sayuran di pasar tinggi, petani akan meningkatkan jumlah produksinya
sehingga kuantitas yang ditawarkan akan naik.
Untuk menghasilkan
kedelai yang baik, dibutuhkan faktor produksi
berupa
tanah, benih, pupuk, dan tenaga
kerja. Jika salah satu atau
seluruh faktor produksi
tersebut mengalami kenaikan, petani akan
mengurangi produksi dan
menawarkan hasil produksi (kedelai)
lebih sedikit. Atau mungkin
produksi kedelainya dihentikan dan digantikan dengan produksi lain yang mungkin lebih
menguntungkan petani.
3. 2. Tingkat teknologi
Seorang pengrajin
sepatu sebelum adanya mesin dapat menghasilkan sepatu 250 pasang seminggu,
tetapi ketika menemukan mesin yang dapat
memproduksi sepatu
1.000 pasang dalam seminggu, jumlah
penawaran pun bertambah.
4. 3. Keuntungan/laba (keuntungan yang diharapkan)
Jika harga kedelai
diperkirakan akan turun pada akhir tahun ini, petani akan mengurangi produksi
kedelainya dan menggantikannya dengan produksi yang
lain.
5. 4. Adanya tingkat persaingan
Semakin tinggi
persaingan suatu barang karena
semakin banyaknya produsen maka
jumlah penawaran pun semakin banyak.
6. 5. Harapan masa depan (e pectation)
Ketika suatu barang langka di pasaran, produsen mencoba menahan barang tersebut
untuk tidak ditawarkan dulu ke pasar dengan harapan harga naik terus
dan produsen akan mendapatkan laba yang besar
dari perbuatannya. Perbuatan ini termasuk penimbunan yang di dalam etika bisnis
tidak diperkenankan karena merugikan
banyak orang.
2. Hukum Penawaran
Hukum penawaran
menyatakan bahwa hubungan antara harga barang/jasa
dan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, jika harga naik, jumlah yang ditawarkan juga naik.
Demikian pula sebaliknya jika harga
turun, jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan dengan syarat ceteris paribus, yaitu faktor-faktor lain dianggap konstan.
Contoh berlakunya
hukum penawaran adalah ketika petani
sedang panen raya, harga barang yang dipanen tersebut akan
jatuh.
Sama seperti
pada permintaan, jika faktor harga
memengaruhi penawaran, hal itu akan menyebabkan kurva penawaran bergerak. Namun,
jika faktor lain yang memengaruhi penawaran, akan menyebabkan kurva
penawaran bergeser.
Contoh data penawaran mangga di pasar sebagai berikut.
Dari data di
atas dapat dibuat kurva seperti berikut ini.
Pergeseran kurva penawaran juga terjadi jika
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain harga barang itu sendiri tidak ceteris paribus
, misalnya
perubahan biaya
produksi. Hal
ini dapat
menyebabkan tidak berlakunya
hukum penawaran. Berikut adalah pergeseran
kurva penawaran yang disebabkan perubahan biaya produksi.
S0–S1 = pergeseran kurva penawaran
karena peningkatan
biaya produksi sehingga jumlah penawaran berkurang.
S0–S2 = pergeseran kurva penawaran
karena penurunan biaya produksi sehingga jumlah penawaran
bertambah.
0 komentar:
Posting Komentar