Minggu, 21 April 2013

Manfaat dan Nilai Barang

Diposting oleh desiokvita di 4/21/2013 08:38:00 PM
1.     Manfaat dan Nilai Barang

Alat  pemuas kebutuhan yang berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak setiap orang mampu memilikinya, padahal barang dan jasa tersebut dibutuhkan dan bermanfaat bagi manusia.
Barang yang memiliki manfaat bagi manusia dikatakan bahwa barang itu memiliki nilai bagi manusia. Dengan kata lain, barang-barang yang memiliki nilai berarti barang itu mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, nilai barang diartikan sebagai
kemampuan barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.
2.     Kegunaan Benda
Suatu barang/ benda mempunyai nilai guna karena dapat digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan, sehingga nilai kegunaannya dapat direkayasa. Kegunaan benda dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a Utility of form
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila bentuk benda tersebut diubah dari bentuk asalnya. Contoh: sebidang kayu akan lebih berguna bila dibuat kursi dan meja. b.   Utility of place
Suatu benda akan bertambah kegunaannya apabila diindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contoh: surplus hasil panen di suatu daerah mungkin akan terbengkalai karena tidak laku dijual di daerah tersebut dan bahkan menjadi busuk. Namun apabila hasil panen itu dipindahkan ke tempat lain, suatu daerah yang kekurangan, maka nilai kegunaannya aka bertambah.
c Utility of time
Suatu benda akan bertambah kegunaannya bila dikaitkan dengan waktu penggunan benda tersebut. Contoh: jas hujan akan berguna pada musim hujan.
d.   Utility of possession/ ownership
Suatu benda akan meningkat kegunaannya bila terjadi perpindahan kepemilikan/
dimiliki orang yang tepat. Contoh: kamar hotel akan berguna bila disewa orang.
3.     Penggolongan Nilai
a.      Nilai Pakai (value in use)
Suatu barang dikategorikan memiliki nilai pakai apabila barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan pemiliknya secara langsung. Nilai pakai dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1.      Nilai Pakai Objektif
yaitu kemampuan suatu barang dalam memenuhi kebutuhan setiap orang. Misalnya, air memiliki nilai pakai yang tinggi bagi setiap orang.
2.      Nilai Pakai Subjektif
yaitu nilai yang diberikan seseorang karena barang tersebut dapat memenuhi kebutuhannya. Misalnya, kursi roda bagi orang yang tidak dapat berjalan memiliki nilai pakai yang tinggi, tetapi bernilai pakai rendah bagi orang yang sehat.

b.      Nilai Tukar (value in Exchange)
Suatu barang dapat dikatagorikan memiliki nilai tukar apabila mempunyai kemampuan untuk ditukarkan dengan barang lain. Nilai Jtukar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
1.      Nilai tukar objektif
yaitu kemampuan suatu barang apabila ditukarkan dengan barang lain (sering disebut harga). Misalnya, semua orang mengakui bahwa berlian memiliki nilai tukar yang tinggi maka berlian akan memiliki harga yang tinggi di setiap tempat.
2.      Nilai tukar subjektif
yaitu nilai tukar yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu barang. Misalnya, bagi seseorang nilai tukar sebuah lukisan tertentu lebih tinggi dari nilai tukar sebuah mobil baru, tetapi tidak demikian bagi yang lain.

c.        Nilai Paradok
Barang yang memiliki nilai tukar yang tinggi seharusnya memiliki nilai pakai yang tinggi pula, begitu juga sebaliknya, akan tetapi pada kenyataannya tidak demikian. Dua nilai yang telah diuraikan di atas berbeda sudut pandangnya sehingga hal ini dapat menyebabkan pertentangan penilaian pada suatu barang yang sama disebut Paradoks nilai. Bisa jadi nilai guna suatu barang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah, atau sebaliknya.
Seperti pada contoh di atas, air memiliki nilai guna yang sangat tinggi, tetapi nilai tukarnya rendah. Begitu juga dengan berlian yang memiliki nilai guna rendah, tetapi memiliki nilai tukar yang sangat tinggi.

Sumber :
ekonomi kelas X


0 komentar:

Posting Komentar

 

Dessy's Social Sciences Blog Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea